Surabaya, LiputanhukumIndonesia.com – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menerima kunjungan kerja (Kunker) Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani bersama jajarannya, Rabu (26/10/2022). Pertemuan kedua pemimpin daerah di Jawa Timur ini berlangsung di ruang sidang wali kota, Balai Kota Surabaya, Rabu (26/10/2022).
Selain dihadiri Wali Kota Surabaya dan Bupati Gresik, pertemuan ini juga diikuti para pejabat dari kedua pemerintah daerah tersebut. Mulai dari Sekretaris Daerah (Sekda), Asisten, hingga Kepala Perangkat Daerah (PD) terkait di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.
Setidaknya ada sejumlah hal penting yang dibahas dalam pertemuan yang berlangsung gayeng tersebut. Mulai dari teknis pelaksanaan Universal Health Coverage (UHC), Keterpaduan Infrastruktur Transportasi, penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) melalui program CSR hingga kerja sama daerah dalam bidang ketahanan pangan.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, bahwa banyak hal yang dapat dikerjasamakan antara Surabaya Raya (Surabaya, Gresik dan Sidoarjo). Mulai dari penerapan UHC, pemenuhan kebutuhan pokok, hingga keterpaduan infrastruktur transportasi.
“UHC ini yang segera kita jalankan. Insyaallah nanti di akhir tahun 2022 atau awal tahun 2023, bagaimana orang Surabaya, Gresik dan Sidoarjo di manapun berobat bisa,” kata Wali Kota Eri Cahyadi usai audiensi.
Ia mengakui, sebelumnya telah bertemu dengan Bupati Sidoarjo soal rencana kerja sama Surabaya Raya. Untuk pembahasan lebih teknis, nantinya pihaknya segera mengagendakan bertemu dengan jajaran Pemkab Sidoarjo. Demikian pula antara Bupati Gresik dengan Bupati Sidoarjo yang telah bertemu membahas kerja sama ini.
“Banyak hal yang bisa kita lakukan. Salah satu contoh ketika kita memenuhi kebutuhan pokok, maka bisa dipenuhi dari Kabupaten Gresik,” terang Cak Eri panggilan lekat Wali Kota Surabaya.
Selain penerapan UHC dan pemenuhan kebutuhan pokok, Cak Eri memaparkan, bahwa pihaknya juga sepakat menjalin kerja sama keterpaduan infrastruktur transportasi di Surabaya Raya. “Kita intens dan Insyaallah itu sudah bisa berjalan di tahun 2023,” katanya.
Tak hanya itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga mengaku telah menjalin kesepakatan dengan Gresik dan Sidoarjo soal kerja sama penataan ruang. Hal itu dimaksudkan agar bagaimana landmark jalan di Surabaya Raya ini bisa terkoneksi antara satu daerah dengan yang lain.
“Sehingga masyarakat di Surabaya Raya ini bisa menikmati jalan tidak macet ketika masuk dari Gresik ke Surabaya atau dari Surabaya ke Sidoarjo,” ungkap dia.
Di tempat yang sama, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani menyampaikan, melalui pertemuan ini pihaknya berharap dapat menghasilkan sebuah kebijakan konkrit yang bisa dirasakan masyarakat. Misalnya seperti pada bidang kesehatan melalui penerapan UHC di wilayah Surabaya Raya.
“Tadi disampaikan Pak Wali (Eri Cahyadi) terkait UHC, Gresik, Surabaya dan Sidoarjo sudah menjalankan. Tinggal langkah ini semakin meluas, baik kerja sama antar daerah dan juga melibatkan BPJS Kesehatan. Berharap, pelayanan kesehatan di Surabaya Raya ini bisa berjalan dengan baik,” kata Bupati Gresik yang akrab disapa Gus Yani tersebut.
Di samping soal penerapan UHC, Gus Yani juga menerangkan, bahwa ketiga pemimpin daerah Surabaya Raya telah sepakat menjalin kerja sama keterpaduan infrastruktur transportasi. Keterpaduan transportasi ini diharapkannya pula dapat diintegrasikan dengan Bus Trans Jatim.
“Gresik kita rencanakan untuk transportasi terpadu yang bisa terintegrasi dengan Bus Trans Jatim dan juga Semanggi Surabaya. Mudah-mudahan, langkah-langkah dan kebijakan ini bisa terealisasi,” pungkasnya.