Pamekasan — Liputan Hukum Indonesia.-
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur melaunching 101 program inovasi bersamaan dengan hari kesehatan nasional (HKN) di Mandhapa Aghung Rongosukowati, sabtu (19/11/2022).
Program inovasi tersebut diantaranya berupaya pelayanan kesehatan maksimal kepada masyarakat oleh rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan hingga pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengapresiasi kerja keras dinkes untuk memberikan pelayanan excelent kepada masyarakat melalui program inovasinya. Karena pemerintah harus menjamin kesehatan masyarakat sebagaimana komitmen selama kepemimpinannya.
“Terima kasih dinkes dan kita semua yang telah bekerja luar biasa, memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Bupati Baddrut Tamam saat memberikan sambutan.
Menurutnya, inovasi menjadi keniscayaan dalam menjawab tantangan zaman dengan segala perkembangannya. Orang yang tidak mampu berinovasi di era revolusi industri ini, dipastikan akan tergilas oleh perkembangan zaman tersebut.
“101 inovasi ini menjawab perubahan-perubahan yang mengitari kita semua, karena tuntutan inovasi ini wajib. Makanya, kewajiban kita semua harus inovatif, dan tidak mungkin ada inovasi tanpa kolaborasi,” tandasnya.
Sedari awal, pihaknya berkomitmen membawa Pamekasan berdaya saing dengan kabupaten/kota maju di Indonesia melalui inovasi program pemerintahan. Lima program prioritas selama kepemimpinannya merupakan salah satu upaya agar Pamekasan berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Pamekasan ini harus maju, dan selama saya menjadi bupati tidak ada jual beli jabatan. Kenapa saya lakukan itu, karena saya ingin Pamekasan ini berubah, dan perubahan itu tidak mudah. Membawa gerbong dengan segala dinamika dan pikiran untuk berubah, itu tidak mudah,” tandasnya.
Lima program prioritas Pemkab Pamekasan selama kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam meliputi kesehatan, pendidikan, ekonomi, infrastruktur, dan reformasi birokrasi. Lima program itu telah berjalan sesuai harapan, lebih-lebih di bidang kesehatan.
Dia berharap, adanya 101 inovasi di bidang kesehatan mampu membawa Pamekasan tahun 2022 masuk 9 besar kabupaten paling inovatif setelah tahun 2021 mampu menembus 15 besar kabupaten paling inovatif di Indonesia. Hal itu telah menjadi komitmen kuat sejak awal memimpin menjadi bupati, sebab jabatan bupati bukanlah tujuan, melainkan sebatas alat pengabdian.
“Kita harus berpikir kontribusi kepada bangsa dan negara, sejauh apa kontribusi kita kepada negara. Negara telah menjamin hidup kita, makanya kita harus melakukan inovasi untuk kemajuan bangsa dan negara kita,”pungkasnya.