Bupati Apresiasi Dan Motivasi Pegiat IKM Kupu Sutera, Perwakilan Kabupaten Pasuruan Dalam Pameran G20 Di Bali

Pasuruan, LiputanhukumIndonesia.com – Sebagai wujud apresiasi terhadap kiprah Industri Kecil Menengah (IKM) yang mewakili Kabupaten Pasuruan dalam Pameran B20 Spouse Tahun 2022 di Bali, Bupati Irsyad Yusuf mengundang khusus pegiatnya di Gedung Pringgitan, Pendopo Kabupaten Pasuruan. Tidak cukup di situ saja. Agenda audiensi juga dilakukan dengan dialog interaktif yang langsung dipandu oleh Gus Irsyad, sapaan familiarnya.

Adalah Arianto Nugroho, pegiat IKM Kupu Sutera, warga Desa Sentul Kecamatan Purwodadi yang terpilih menampilkan produk-produk istimewanya di rangkaian Presidensi G20 Indonesia 2022. Sedianya, pria berperawakan tinggi tersebut akan menampilkan beragam produk hasil karyanya dalam event eksibisi prestisius berskala internasional yang akan digelar di Taman Ayun Temple, Badung Bali pada hari Minggu (13/11/2022) mendatang.

“Jadi ini Pak Arianto dari Kupu Sutera ini pegiat IKM unggulan Kabupaten Pasuruan yang banyak sekali mendapatkan apresiasi dari manapun. Produk-produknya berbahan baku dari ulat sutra.  Kabupaten Pasuruan patut berbangga, karena IKM binaan kita yang diwakili Pak Arianto akan mewakili dalam pameran skala internasional,” ucap Bupati dengan nada optimis.

Di sisi lain, Gus Irsyad menyatakan rasa bangga dan sukacitanya atas prestasi dan peluang yang diperoleh IKM Kupu Sutera di forum internasional. Sekaligus mendorong agar ke depannya lebih maju dan mampu menjadi pelopor bagi IKM lainnya.

“Kita bersyukur, saya Bupati Pasuruan merasa bangga karena IKM putra daerah ini menjadi salah satu peserta dan untuk meramaikan kegiatan G20 di selalBali. Untuk itu, saya berharap, Pak Arianto nanti bisa  tampil membanggakan membawa nama harum  Kabupaten Pasuruan. Sukses selalu untuk Pak Arianto,” tandas Bupati didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Diano Vela Fery.

Sementara itu, Arianto mengatakan, usaha yang ditekuninya tersebut bersifat pemberdayaan masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Awalnya, produk kriya yang dihasilkan  berupa kain sutera.

“Jadi kami membina petani di Kabupaten Pasuruan. Bahan baku yang kami gunakan memang benar-benar mengandalkan sutra lokal. Sekarang yang jadi produk unggulan, sepatu dari sutra yang khas dan berkualitas. Pewarnaannya menggunakan bahan baku alam. Ada yang menggunakan kayu Secang untuk warna merah pada sepatu,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *