Bupati: Kekompakan Dan Adaptif Terhadap Kemajuan Jaman, Modal Utama Kader Organisasi Kepemudaan Di Era Serba Digital

Pasuruan, LiputanhukumIndonesia.com – Menjaga kekompakan dan cepat beradaptasi dengan kecanggihan Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) yang semakin pesat adalah kunci utama bagi seluruh kader organisasi kepemudaan. Tidak terkecuali bagi Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Kabupaten Pasuruan yang pada hari Minggu (27/11/2022) berkonferensi.

Dalam Konferensi Cabang IPNU Kabupaten Pasuruan Ke-19 yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Kabupaten Pasuruan, Gus Irsyad demikian biasanya Bupati familiar disapa menyatakan tentang urgensitas penguasaan teknologi. Terlebih di era disrupsi yang identik dengan kemajuan TIK di semua lini kehidupan.

“Tentu tantangannya berbeda dengan jaman saya, jaman Pak Muzamil dan dengan jamannya Gus Nasir. Sekarang in tantangannya sangat berbeda dan semakin berat di era globalisasi dan keterbukaan informasi di era digital. Maka dari itu, dibutuhkan kekompakan dan kebersamaan dalam melakukan pengkaderan sesuai dengan perkembangan jaman,” pesan Bupati kepada seluruh peserta konferensi.

Tentunya, kata Bupati, hal itu dilakukan dengan tanpa meninggalkan tujuan organisasi IPNU yang merupakan bagian dari Nahdatul Ulama (NU). Sekaligus harus konsisten menjaga Ahlussunnah wal Jamaah dan menjaga kehidmatan kader terhadap NU.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Pasuruan, saya dan Bapak Wakil Bupati mengucapkan selamat dan sukses atas pelaksanaan Konferensi IPNU tahun ini. Mudah-mudahan menghasilkan keputusan-keputusan yang terbaik untuk organisasi,” harapnya.

Hadir bersama Wakil Bupati Mujib Imron, Kepala Daerah menyatakan rasa optimisnya terhadap seluruh anggota IPNU Kabupaten Pasuruan. Sekaligus menghimbau agar

“Menyambung saja apa yang di sampaikan dari Kyai Imron Mutamaqin, IPNU ini penuh organisasi kader. Saya yakin, insyaallah kader IPNU Kabupaten Pasuruan, siap. Manfaatkan dengan baik kesempatan luar biasa ini, bergabung penuh dalam organisasi pelajar. Jadilah kader-kader yang berhasil. Dimanapun itu, yang namanya kader harus siap ditempatkan dimanapun. Tidak harus dipolitik, tidak harus di Pemerintahan atau di tengah-tengah  masyarakat,” tuturnya.

Menurut Gus Irsyad, keberhasilan kader tidak diukur dari prestasinya. Melainkan lebih kepada menjaga kekompakan dan solidaritas organisasi. Termasuk terus berkomitmen menjaga loyalitas sebagai alumni organisasi,” pesannya.

“Kader IPNU menurut saya tidak pernah meninggalkan adek-adek dan kader-kadernya. Itu yang paling penting. Menjadi seorang pemimpin itu tidak mudah. Tapi rekan-rekan di kader diciptakan dan disiapkan menjadi pemimpin. Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban. Siapapun nanti yang akan terpilih, harus kita dukung,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *