GETUK PARASA Digelar Pemkab Bojonegoro, dr. Lula Kamal: Konsumsi Makanan Lokal yang Bergizi

Bojonegoro, LiputanhukumIndonesia.com – Sejumlah mahasiswa dan siswa-siswi SMA/SMK antusias mengikuti Talkshow ‘Milenial Pendukung Pangan Aman Feat Pangan Lokal’ dalam rangkaian acara GETUK PARASA atau Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan B2SA. Dalam kesempatan ini, dr. Lula Kamal yang hadir sebagai narasumber mengungkapkan perlunya generasi milenial mengonsumsi makanan lokal yang bergizi.

GETUK PARASA merupakan kegiatan yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) sebagai langkah percepatan penganekaragaman konsumsi pangan. Kegiatan yang digelar di sepanjang Jalan P. Mas Tumapel, Jumat (25/11/2022) dan talk show ‘Millenial Pendukung Pangan Feat Pangan Lokal’ menjadi salah satu rangkaiannya.

Dr. Lula Kamal yang merupakan aktris dan juga seorang dokter tersebut menjelaskan makan itu tidak harus mahal, tapi harus sehat dan bergizi.

“Apalagi dengan panganan lokal Bojonegoro untuk dunia, jadi bukan cuma untuk Indonesia,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan jika ingin makan, apalagi seperti buah dan makanan yang harus dicuci, harus melalui pencucian dengan baik. Misalnya dengan air garam, dan air mengalir. Selain itu, saat hendak memakan makanan kemasan agar melihat KLIK atau Kemasan, Label, Izin dan Kadaluarsa.

“Usahkan mengonsumsi makanan lokal yang sehat dan bergizi, jika mau makan makanan kemasan jangan lupa cek KLIK,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala DKPP, Helmi Elisabeth saat dikonfirmasi Sabtu (26/11/2022) menjelaskan bahwa Kabupaten Bojonegoro saat ini menjadi penghasil padi ketiga se-Jatim. Juga pihaknya bersama teman-teman PPL saat ini sedang melakukan pembudidayaan beberapa pangan segar asal tumbuhan. Juga mengawasi pengunaan pestisida sebisa mungkin, agar tidak menggunakan residu pestisida yang diambang batas.

“Semangka, belimbing yang dijual di stand di depan pintu masuk acara ini sudah tidak menggunakan pestisida pupuk kimia, meskipun memang berproses. Dinas kami mencoba, meskipun belum semua bebas pestisida tapi saat ini sedang mengedukasi,” bebernya.

Salah satu peserta dalam acara tersebut yang berasal dari SMAN 4 Bojonegoro, Jeniver mengaku baru kali ini mengikuti acara pengenalan makanan sehat dan bergizi. Kegiatan ini baginya menyenangkan.

“Acaranya menyenangkan, karena selain pengenalan makanan sehat juga ada pertunjukan seni seperti dance dan band,” ucap siswi asal Desa Kalianyar Kecamatan Kapas itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *