Hadiri Majelis Maulidur Rosul dan Pelantikan MPPM di Malaysia, Bupati Sampang Disambut Ribuan Perantau Asal Madura

Bupati Sampang usai melantik pengurus MPPM.

SAMPANG – Liputan Hukum Indonesia.-

Bupati Sampang H. Slamet Junaidi bersama Ketua TP PKK Kabupaten Sampang Hj. Mimin Slamet Junaidi menghadiri pelantikan MPPM dan dua kegiatan Maulidur Rosul Akbar di Negeri Jiran Malaysia, Minggu (13/11/2022).

Kegiatan pertama yang dihadiri Bupati Sampang yaitu Majelis Dzikro Maulidur Rasul SAW dan pelantikan pengurus MPPM
Majelis Silaturahmi Ulama & As-satizah Malaysia bersama MPPM kemudian yang kedua Maulidur Rosul Akbar Bersama PCINU Malaysia Bersholawat di Stadion Nasional Sport Complex Panasonic, Malaysia.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Tamu kehormatan Perwakilan Duta Besar LBBP untuk Malaysia, Rois Syuriah PBNU, RKH Mudatsir Badruddin, Ketua LDNU PBNU, Kyai Dr. Abdullah Arifin, Mustasyar PCINU Malaysia, Kyai Liling Sibromilisi, Presiden Pertubuhan Nahdlatul Ulama Kuala Lumpur Selangor, Ustad Ahmad Muidi Rofi’e, dan Rois Syuriah PCINU Malaysia Ustad Lazib Mustain, serta Ketua Tanfidziah PCINU Malaysia, Dato’ Rudi Mahfud, dan Ketua Muslimat NU Malaysia, Mimin Mintarsih.

Saat menghadiri kegiatan pertama, Bupati Sampang disambut oleh ribuan masyarakat Madura yang menjadi perantau di Negeri Malaysia.

Kekompakan warga Madura dari empat kabupaten mulai Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep bersama para ulama terbukti menyatu saat menggelar Majelis Maulidur Rosul Nabi Muhammad SAW.

Bupati Sampang H. Slamet Junaidi saat menyampaikan sambutan mengaku terharu dengan kekompakan dan kebersamaan yang terbangun diantara warga Madura yang ada di Malaysia.

Bupati yang akrab disapa Aba Idi tersebut bercerita bahwa dirinya dahulu juga merupakan seorang perantau bahkan hanya berbekal uang saku 26 ribu nekat berangkat ke Jakarta.

“Dulu orang tua dibebankan hutang, saat itu umur 17 tahun nekad berangkat ke Jakarta dengan uang saku seadanya, hidup saya lebih banyak di rantau, namun cita-cita saya mengabdi untuk tanah kelahiran,” ungkapnya dengan disambut riuh tepuk tangan peserta majelis.

Orang Madura yang berada di perantauan menurutnya sangat kompak dan saling menjaga tali persaudaraan, sehingga hal tersebut yang menjadikan Madura disegani dimana-mana.

“Kebersamaan dan kekompakan ini harus terus dijaga dan dirawat bersama, ketika kembali ke tanah kelahiran mari bangun bersama untuk mewujudkan Madura yang Hebat dan Berdaya Saing,” ucapnya.

Pihaknya berharap keberadaan para perantau yang merupakan pejuang devisa dapat terus menopang perekonomian keluarga dan kesuksesan bisa menyertai mereka sehingga tidak selamanya akan bekerja sebagai perantau dan pulang ke tanah kelahiran menjadi preneurship yang menebar kebaikan bagi masyarakat sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *