Oleh : Faiz Tsabita Aqila F (Teknik Informatika)
Bangkalan, Liputan Hukum Indonesia.-
Di era digital saat ini, akses informasi menjadi semakin penting untuk masyarakat di seluruh dunia. Namun, di banyak daerah terpencil, infrastruktur yang terbatas, seperti kurangnya akses internet dan teknologi modern, masih menjadi kendala utama. Hal ini mengakibatkan kesenjangan dalam penyebaran informasi, termasuk informasi keagamaan. Masyarakat di daerah-daerah ini sering kali menghadapi tantangan dalam memperoleh buku, khotbah, dan bimbingan rohani yang mereka butuhkan. Keterbatasan ini tidak hanya mempengaruhi pengetahuan mereka, tetapi juga membatasi kemampuan mereka untuk terhubung dengan komunitas dan sumber daya keagamaan yang lebih luas.
Ada beberapa inovasi teknologi dalam bidang keagamaan mencakup beberapa platform dan format yang mempermudah akses dan distribusi materi keagamaan, seperti berikut:
– Aplikasi Seluler : Aplikasi ponsel pintar yang menyediakan materi keagamaan, seperti teks suci dan waktu sholat. Misalnya, aplikasi Al-Qur’an menawarkan terjemahan dan tafsir.
– Website : Website yang menyediakan artikel, video dan forum diskusi tentang agama.
– Buku Digital (E-book) : Buku keagamaan diubah ke format digital yang dapat dibaca di komputer atau ponsel.
– Buku Audio : Buku religi direkam dalam format audio untuk didengarkan, cocok untuk orang yang tidak suka membaca atau buta huruf.
– Radio Internet : Stasiun radio online yang bisa diakses melalui internet dan menyajikan program keagamaan.
– Podcast : Rekaman audio tentang topik agama yang bisa diunduh dan didengarkan kapan saja, bahkan tanpa internet.
– Layanan SMS : Mengirimkan pesan teks dengan informasi agama seperti ayat, jadwal ibadah, dan nasihat. Ini bisa diterima di ponsel tanpa memerlukan internet.
Manfaat inovasi teknologi dalam keagamaan termasuk mempermudah akses informasi keagamaan bagi masyarakat terpencil, meningkatkan pemahaman dan praktik agama melalui pendidikan digital, dan memungkinkan koneksi antara masyarakat dengan pemimpin agama dan pusat pendidikan.
Tantangan dalam penerapan teknologi keagamaan meliputi masalah infrastruktur seperti koneksi internet yang buruk dan rendahnya literasi digital. Solusi untuk masalah ini termasuk merancang aplikasi yang hemat data atau offline, serta menyediakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan digital. Contoh penerapan teknologi yang berhasil mencakup aplikasi seluler yang efektif di berbagai wilayah dan radio internet yang menyebarkan informasi keagamaan ke komunitas.
Teknologi dapat meningkatkan akses informasi keagamaan di daerah terpencil dan memperkaya kehidupan spiritual, namun perlu pengembangan berkelanjutan dan program pelatihan agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas.
Selasa, 10 September 2024.
Buya Dr. Mohamad Djasuli,(Pengasuh PPM Tebu Falah Telang Kamal)