Pasuruan, LiputanhukumIndonesia.com – Menjelang pergantian tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Pasuruan semakin gencar melakukan upaya pencegahan stunting. Keseriusan komitmen tersebut terpantau dari kegiatan edukasi yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana secara berkala menggelar kegiatan yang sama di beberapa Kecamatan. Seperti yang dihadiri oleh Wakil Bupati Mujib Imron dalam agenda Mini Lokakarya (MINILOK) Rapat Audit Stunting Tahun 2022 di Kecamatan Purwodadi hari ini, Kamis (1/12/2022).
Diikuti oleh 103 peserta yang terdiri dari Tim Pendamping dari 3 Desa di Kecamatan Purwodadi, Gus Mujib sapaan familiar Wakil Bupati tidak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat agar selalu memperhatikan kesehatan. Khususnya calon pengantin, ibu hamil dan ibu yang baru saja kelahiran. Berikut para ibu yang memiliki Bayi Usia Dua Tahun (Baduta) dan Bayi Usia Lima Tahun (Balita).
Untuk memaksimalkannya, Wakil Bupati meminta kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting di Desa-desa agar terus mengoptimalkan tugasnya. Baik yang harus dilakukan oleh Kepala Desa, Ketua Tim Penggerak PKK Desa maupun Bidan Desa. Tidak terkecuali para Relawan Pendamping Keluarga dari masing-masing Desa.
“Mohon kepada Ketua Tim Penggerak PKK dan juga Bidan Desa untuk terus memantau wanita yang baru saja menikah. Selain itu, ada keluarga berisiko yang perlu untuk diberikan perhatian khusus. Dari Tim Pendamping Keluarga juga begitu harus melakukan pendampingan,” pintanya.
Lebih lanjut, Gus Mujib juga mengingatkan kepada Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) agar intens memberikan edukasi pra nikah bagi calon pengantin. Terlebih posisinya yang memilliki tugas dan tanggungjawab sebagai garda terdepan dalam memberikan edukasi persiapan pernikahan. Terutama bagi calon pengantin yang masih belum memenuhi syarat usia pernikahan.
Di samping itu, Pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al Yasini tersebut meminta kepada semua masyarakat agar memperhatikan dan menjaga pola makan. Terutama bagi keluarga atau anak yang memiliki resiko stunting agar mengkonsumsi makanan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA). Sehingga terpenuhi kebutuhan gizi yang cukup dan seimbang.
Diakhir arahannya, Gus Mujib tak lupa mengingatkan kepada orang tua agar menjauhkan asap rokok dari buah hatinya yang sudah jelas dapat mengganggu pernafasan dari Baduta atau Balita. Harapannya, ada peningkatan kesadaran orang tua terhadap pola hidup sehat dan terbebas dari nikotin rokok. Minimal dapat dilakukan dengan tidak merokok di dekat putra-putrinya.
“Saya mengingatkan kepada orang tua, terutama Bapak-bapak supaya tidak merokok di dekat anaknya. Itu termasuk bahaya karena bisa mengganggu pernafasan dari si anak,” ungkap Wakil Bupati.
Sementara itu, dua hari sebelumnya, kegiatan yang sama digelar di lokasi berbeda. Masing-masing di Kantor Kecamatan Purwosari dan Kecamatan Sukorejo.