Jakarta – Liputan Hukum Indonesia.-
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan Teaming Agreement antara Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan CEO AMMROC Mahmood Al Hameli di sela-sela pelaksanakan Indo Defence 2022 Expo and Forum JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (3/11).
PTDI dan AMMROC sepakati melaksanakan kerja sama layanan pemeliharaan, rekayasa, modifikasi, upgrade dan logistik sebagai hub MRO untuk produk PTDI di Timur Tengah dan Afrika. Dengan bantuan PTDI, AMMROC dapat memperoleh Design Organization Approval (DOA) baik untuk aplikasi komersial maupun militer. Kerja sama ini akan diatur dalam perjanjian tersendiri.
Hal ini sejalan dengan harapan Presiden Joko Widodo saat membuka Indo Defence 2022 yang ditegaskan oleh Menhan Prabowo Subianto kepada media bahwa ajang pameran pertahanan ini diharapkan menjadi kesempatan bagi BUMN dan BUMS menjalin kerja sama dengan perusahaan luar negeri demi peningkatan teknologi dan perluasan jaringan. “Presiden terus memberi arahan agar industri pertahanan kita memanfaatkan kesempatan ini untuk kerja sama sumber-sumber teknologi maju luar negeri. Presiden berharap agar teknologi pertahanan berkembang dengan pesat,” ujar Menhan Prabowo.
Kerja sama ini berupa partisipasi dalam investasi dan pemeliharaan, rekayasa, modifikasi, peningkatan dan layanan logistik dalam pengembangan MRO pesawat tempur di Kertajati, Indonesia dalam mendukung TNI AU, mengatur mengenai dukungan purna jual pesawat CN235, N219, dan NC212 di Timur Tengah dan Afrika dengan target utama kerja sama ini adalah untuk CN235 yang dimiliki oleh UAE Air Force. Kerja sama ini juga berupa jasa pengujian, perbaikan dan overhaul mesin T700 dalam rangka mendukung Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad).
“Kesepakatan ini tentunya akan membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan industri MRO yang sudah maju, dimana kedua perusahaan akan mendapatkan banyak manfaat untuk meningkatkan keahlian dan menambah pengalaman,” jelas Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan.