Pasuruan, LiputanhukumIndonesia.com – Sekalipun tren kasus stunting di Kabupaten Pasuruan sudah mulai turun, Wakil Bupati Mujib Imron tidak jemu-jemunya berbagi spirit kepada Kader Kesehatan. Dukungan penuh dan motivasi tersebut diberikan pula kepada Petugas Gizi Puskesmas agar tetap memacu diri dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam upaya pencegahan stunting.
Hal itu juga yang terpantau dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Lintas Sektor Dalam Penguatan Intervensi Stunting Pada Seribu Hari Kehidupan. Digelar oleh Dinas Kesehatan Kabbupaten Pasuruan selama dua hari (24 – 26 November 2022) di Hotel Tretes View Prigen, Gus Mujib demikian biasanya Pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al Yasini tersebut disapa menjelaskan secara rinci tentang peran Kader Kesehatan dan Petugas Gizi Puskesmas. Baik yang bersifat preventif maupun dari segi upaya penanggulangan stunting.
“Kami mengajak Kader Kesehatan dan Puskesmas. terus mengedukasi masyarakat agar bersama-sama mencegah stunting, bisa diawali dengan menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Mulai dari kondisi lingkungan tempat tinggal seperti kebersihan toilet dan selalu memperhatikan kebersihan tempat sampah,” pinta Wakil Bupati.
Ditambahkannya, upaya pencegahan stunting juga tidak terlepas dari pemahaman masyarakat tentang asupan makanan bagi buah hatinya. Semuanya harus memenuhi unsur Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).
“Kalau anak yang stunting, kemungkinan berat badan hanya ada sedikit penambahan. Pertumbuhan lambat dan juga IQ juga lambat. Disitulah dibutuhkan peran Petugas Gizi Puskesmas untuk selalu memberikan edukasi. Bapak Ibu semuanya adalah orang yang memiliki kelebihan ilmu pengetahuan, sehingga bisa mengedukasi masyarakat,” ujarnya didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Endah Yuliastuti.
Dalam forum diskusi yang diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari Petugas Gizi Puskesmas dan Kader Kesehatan tersebut, Gus Mujib mengajak seluruh undangan agar merapatkan barisan dengan saling bersinergi. Turut menyukseskan gerakan KASIH BERSANDING MESRA, akronim dari Keluarga Bersih Bersama Sadari Stunting Menuju Keluarga Sejahtera secara komprehensif dan tuntas.
“Dari resiko stunting di Kabupaten Pasuruan, jumlahnya ada 8.525. Ini harus kita kejar karena tidak akan maksimal jika tidak dikejar. Kalau tidak sinergi kolaborasi akan susah. Kalau dalam kesehatan, 1.000 hari kehidupan itu awal penentuan pertumbuhan anak. Maka harus dimulai dengan mengedukasi calon kemanten,” tandas Wakil Bupati pada saat membuka acara Bimtek pada hari Kamis (24/11/2022).
Di sisi lain, Gus Mujib mengapresiasi kontribusi seluruh Kader Kesehatan dan Petugas Gizi Puskesmas yang selama ini intens memaksimalkan tugas dan perannya. Sehingga semakin mempercepat upaya penanganan stunting di Kabupaten Pasuruan.
“Saya berterima kasih kepada Kader Kesehatan dan Puskesmas. Tanpa peran Bapak Ibu sekalian, penurunan stunting tidak akan secepat ini. Peran serta dari dunia usaha dan industri dan perusahaan juga ikut berkontribusi,” pungkas Wakil Bupati.