Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Yuliono
SAMPANG – Liputan Hukum Indonesia.-
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang mengajak masyarakat lebih mengenali virus morbili atau biasa disebut campak, Selasa (1/11/2022)
Sebab, masyarakat harus lebih waspada mengingat penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian terhadap pengidapnya bila kondisinya parah.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Bencana (Dinkes KB), dr. Abdullah Najich melalui Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Yuliono mengatakan virus morbili merupakan penyakit menular melalui percikan liur yang dikeluarkan seseorang saat batuk dan bersin.
Virus morbili mudah menempel di benda-benda sehingga berbotensi mudah menular, jika seseorang menyentuh benda yang tertempel virus.
“Virus morbili ini jenis virus yang mampu bertahan hingga berjam-jam, maka untuk pencegahannya harus berperilaku hidup sehat, sering mencuci tangan dan menggunakan masker,” katanya.
Ia mengungkapkan karakteristik orang yang terserang virus morbili gejalanya sama dengan gejala piek, seperti batu kering, hidung beringis, tenggorokan sakit, dan mata memerah dengan sensitif terhadap cahaya, serta wajah agak kemereh-merahan.
Termasuk, kondisi tubuh lemas, demam tinggi, sakit dan nyeri, kehilangan selera makan, diare dan muntah-muntah.
“Bila sudah terkena virus morbili harus banyak istirahat dan mengonsumsi vitamin A,” terangnya.
Sementara, berdasarkan laporan sementara yang diterima oleh Dinkes-KB Sampang, virus morbili sudah menyebar ke 10 kecamatan di Sampang.
Sehingga ada empat wilayah kecamatan yang belum disentuh virus morbili, diantaranya Kecamatan Omben, Camplong, Sreseh, dan Robatal.
“Untuk jumlah warga yang terserang virus morbili masih belum diketahui secara pasti karena saat ini tengah melakukan pendataan,” pungkasnya.