Kobar — Liputan Hukum Indonesia.-
Seorang nelayan bernama Riki Horgianto alias Ahok (38 tahun) warga Jalan Jambu RT 8 Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, meninggal dunia saat melaut.
Evakuasi sempat terkendala cuaca dan ombak, personel Pos TNI Angkatan Laut (Posal) Kumai Pangkalan TNI AL (Lanal) akhirnya berhasil mengevakuasi nelayan yang meninggal dunia saat berlayar di perairan Laut Jawa.
Komandan Posal Kumai Letda Laut (P) Rio Kusuma menjelaskan, segera setelah mendapatkan laporan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Danlanal Banjarmasin Kolonel Laut (P) Herbiyantoko, M.Tr.Hanla., dan akhirnya memerintahkan agar langsung bergerak cepat.
Proses evakuasi jenazah nelayan atas nama Riki Horgianto alias Ahok (38 tahun) warga Jalan Jambu RT 8 Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). “Tanggal 16 Nopember 2022 pukul 19.00 WIB, kami menerima laporan dari masyarakat bahwa ada ABK nelayan meninggal dikapal pada saat melaut lantaran sakit. Kemudian anggota Pos AL Kumai melakukan tracking keberadaan kapal, berdasarkan informasi kapal berada di koordinat 03°23’300″ S 111°33’900″ T sebelah Barat Laut jarak 27,2 NM dr Tanjung Puting,” jelas Danposal.
Kemudian, pada tanggal 17 Nopember 2022 pukul 05.00 WIB anggota Pos AL melaksanakan pencarian dan evakuasi menuju titik koordinat yang ditentukan.
“Namun pukul 09.00 WIB, akibat kendala cuaca dan ombak pencarian kapal dan evakuasi jenazah, melalui radio saya perintahkan anggota untuk sementara waktu melakukan perlindungan. Seluruh personel kemudian berlindung di Teluk Kubu,” tutur Danposal.
Danpos AL menjelaskan pukul 17.00 wib pencarian kapal dan evakuasi jenazah dilaksanakan kembali dan ditemukan kapal dengan referensi koordinat 2 NM sebelah Selatan buoy hijau selanjutnya pukul 17.50 WIB jenazah dievakuasi ke speed Pos AL Kumai untuk dibawa ke Kumai.
“Pukul 19.35 WIB speedboat tiba di dermaga TPI selanjutnya jenazah dibawa ambulance untuk diserahkan kepada pihak keluarga yang berada di makam Tionghoa di Kelurahan Candi untuk dilakukan pemulasaraandan di kremasi. Sekitar pukul 20.00 WIB pencarian dan evakuasi jenazah selesai, kerugian personel nihil, kerugian material nihil, selama kegiatan berjalan aman dan lancar,” terang Danposal.
Di bagian akhir Danposal Kumai Letda Laut (P) Rio Kusuma menegaskan bahwa aksi ini merupakan wujud penekananan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono yang memerintahkan agar dimanapun TNI AL berada harus memberi manfaat kepada rakyat serta cepat tanggap terhadap permasalahan dan kesulitan rakyat.