Puluhan Anak Korban Konflik Sosial Dibiayai Kuliah dan Mondok, Tajul Muluk Ucapkan Terimakasih kepada Bupati Sampang

SAMPANG – Liputan Hukum Indonesia.- Keberhasilan Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dalam menangani konflik sosial keagamaan tidak lepas dari berbagai cara, diantaranya memperjuangkan putra putri Tajul Muluk dan warga lainnya untuk membiayai berkuliah dan mondok dari kantong pribadinya.

Puluhan putra putri Tajul Muluk dan warga korban konflik sosial keagamaan tersebut dikuliahkan dan dimondokkan secara gratis oleh Bupati Sampang agar dapat menimba ilmu dan meneruskan pendidikan sebagaimana mestinya.

Perjuangan tersebut tentu bukanlah hal kecil sebab seluruh biaya ditanggung melalui kantong pribadi Bupati Sampang H. Slamet Junaidi.

Kegigihan dan keikhlasan Bupati Sampang H. Slamet Junaidi untuk memperjuangkan Tajul Muluk dan warga lainnya kembali ke ajaran Sunni membuahkan hasil terbukti pada tahun 2021 melakukan ikrar dengan disaksikan tokoh agama bahkan sebagian warga sudah kembali ke kampung halaman di Desa Bluuran Karang Penang dan Karang Gayam Omben.

Ustad Tajul Muluk mengucapkan banyak terima kasih kepada Bupati Sampang H. Slamet Junaidi yang telah banyak berbuat hal positif serta membantu putra-putrinya berkuliah dan mondok.

“Putra dan putri kami ada yang berkuliah di UINSA dan di Ponpes Tebu Ireng Jombang dibiayai secara gratis oleh beliau (Bupati Sampang), kami haturkan banyak terima kasih,” ujarnya.

Segala perjuangan dan bantuan dari Bupati Sampang menurutnya sebagai upaya menuntut ilmu agar menemukan jalan yang benar.

Hal senada disampaikan Mat Halil, warga yang telah berikrar kembali ke ajaran Aswaja tersebut mengaku jika anaknya dimondokkan secara gratis di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri oleh Bupati Sampang.

“Kami juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan sehingga putra putri kami bisa menuntut ilmu sesuai dengan ajaran dan syariat Islam,” ujarnya.

Sementara itu, Nafisa yang merupakan salah satu putri dari warga korban konflik sosial agama sedang berkuliah di salah satu Perguruan Tinggi di Malang.

“Tanpa bantuan bapak Bupati, kami mungkin tidak bisa berada di kampus, keikhlasan dan kegigihan beliau semoga dibalas dan diridhai oleh Allah SWT sebagai bentuk pemimpin yang sangat peduli terhadap warganya,” pungkas Nafisa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *