Oleh: St Suhaila(Teknik Informatika)
Bangkalan, Liputan Hukum Indonesia.-
Ramadan, bulan suci umat Islam, kini disambut dalam suasana modern yang penuh dengan teknologi. Meskipun teknologi membawa kemudahan dan kenyamanan, penggunaan yang berlebihan dapat menjadi tantangan bagi umat Muslim yang berusaha menjalankan ibadah dengan khidmat. Inilah saatnya untuk mengatasi tantangan tersebut dengan bijak, khususnya dalam bidang teknik informatika.
Pertama-tama, perlu memahami bahwa teknologi dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat selama Ramadan. Aplikasi pelacakan waktu salat, kalender Ramadan digital, dan aplikasi bacaan Al-Qur’an adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat mendukung ibadah harian. Namun, penting untuk tidak terjebak dalam penggunaan berlebihan yang dapat mengganggu konsentrasi ibadah.
Mengatur waktu layar dan membatasi notifikasi adalah langkah bijak untuk mencegah gangguan teknologi selama ibadah. Memanfaatkan mode ‘tidak disturb’ pada smartphone atau menetapkan jadwal khusus untuk menggunakan media sosial dapat membantu menjaga fokus pada kegiatan ibadah. Dengan demikian, umat Muslim dapat meraih manfaat teknologi tanpa terjebak dalam distraksi yang tidak perlu.
Selain itu, era digital juga menawarkan platform untuk berbagi kebaikan dan memberikan sedekah dengan lebih mudah. Melalui aplikasi penggalangan dana online dan platform amal digital, umat Muslim dapat berkontribusi dalam menyediakan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, memperkuat nilai-nilai Ramadan yang penuh kasih sayang dan kepedulian.
Dalam menyikapi kemajuan teknologi, umat Muslim perlu mengutamakan keberkahan dan kualitas ibadah. Dengan mengambil langkah-langkah bijak dalam penggunaan teknologi, Ramadan di era digital dapat tetap menjadi waktu yang penuh berkah dan spiritual.
Jum’at, 05 April 2024.
Buya Dr. Mohamad Djasuli,(Pengasuh PPM Tebu Falah Telang Kamal)
