Tekan Angka Stunting, Pemkab Sampang Fokus Lakukan Pelatihan PMBA Pada Bidan

Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang saat menggelar pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) pada para Bidan.

SAMPANG – Liputan Hukum Indonesia.-

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) setempat kini fokus menekan angka stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak di Kota Bahari.

Terbukti, selama sepekan mulai sejak 21-28 November 2022 kemarin telah menjalankan pelatihan Pemberian Makan Bayi Dan Anak (PMBA) kepada para bidan.

Kepala Dinkes-KB Sampang dr Abdullah Najich melalui Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes KB Sampang, Agus Mulyadi mengatakan bahwa PMBA memiliki ruang lingkup perbaikan gizi ibu hamil, gizi ibu menyusui, IMD, Asi eksklusif, Asi lanjutan dan MP Asi.

“Maka melalui kegiatan PMBA, bidan turut memberi dukungan pada bumil, busui, atau ibu balita agar senantiasa memperhatikan asupan gizi yang baik selama periode 1000 HPK,” ujarnya kepada TribunMadura.com, Selasa (29/11/2022).

ia menambahkan, terdapat tujuh Puskesmas yang menjadi sasaran program itu diantaranya, Puskesmas Torjun, Sreseh, Camplong, Tanjung, Banyuates, Jrengik dan Puskesmas Kedungdung.

Dengan begitu, bagi bidan yang telah menerima pelatihan diharapkan mampu memahami tatalaksana pemberian makan bayi dan anak, begitupun pada kondisi khusus dan kondisi bencana, termasuk pengaturan makan bagi ibu hamil dan ibu menyusui dan pengorganisasian monitoring dan evaluasi.

“Selama pelatihan kami menggunakan metode paparan diskusi dan praktek kepada keluarga stunting, 4 hari teori dan 3 hari praktek,” pungkasnya.

Untuk diketahui, angka stunting di Kabupaten Sampang mengalami penurunan sejak empat tahun yang lalu, mulai dari 2018 hingga 2021.

Adapun rincinya, untuk 2018 turunnya angka stunting di Kota Bahari mencapai 47,9%, 2019 34,39 %, dan 2021 17,2%.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *