Indeks

Responsif Kohati Cabang Bangkalan Atas Kasus Pemerkosaan Anak Bawah Umur

Bangkalan, Liputan Hukum Indonesia.-

04 Oktober 2025. Korps HMI-Wati Cabang Bangkalan ( KOHATI ) periode 2025-2026. Menyoroti kasus dugaan pemerkosaan terhadap dua anak perempuan dibawah umur yang terjadi pada hari Kamis, 10 Juli 2025 sekitar jam 00.30 WIB di semak-semak Desa Kelbung Kecamatan Sepulu yang sampai saat ini masih mengguncang publik.

Di ketahui, korban pemerkosaan berinisial HB (16 th) dan AF (14 th) yang berasal dari Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Ada 8 pelaku di duga tersangka yaitu berinisial BH, JK, AD, JY, HD, SI, dan RD yang berasal dari Kecamatan Sepulu dan RK berasal dari Kecamatan Tanjung Bumi. Para pelaku itu masih berkeliaran dengan bebas sehingga hal ini memicu persepsi terhadap kelalaian kepolisian dalam menangani kasus tersebut.

Pasalnya, korban di iming-imingi untuk membeli Nasi Goreng sekitar jam 23.00 WIB, namun ketika sampai pada tempat tujuan nasi goreng yang di cari tidak ada. Akhirnya mereka pulang melewati semak-semak dan di sana korban di perkosa.

Beberapa saat kemudian, orang tua korban mengetahui dan melaporkan kepada kepolisian, namun tidak ada perkembangan yang signifikan.

Qurrotul Aini selaku Ketua Umum Kohati Cabang Bangkalan menggugat dan mendesak Kapolres Bangkalan untuk segera melakukan penangkapan terhadap 8 pelaku pemerkosaan di desa Sepuluh tersebut.

“Kasus pelecehan seksual di Kabupaten Bangkalan sudah seperti tragedi gunung es, 3 bulan berlalu kasus ini masih belum mendapati titik terang, bahkan kabar yang beredar pelaku masih bisa berkeliaran dengan bebas. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan terhadap kasus pelecehan masih sangat minim dan disepelekan, sehingga kami Kohati Bangkalan mendesak Kapolres Bangkalan untuk mengambil langkah cepat dalam proses penangkapan pelaku pada kasus tersebut, tegasnya.

Kohati Cabang Bangkalan juga mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap kemanusiaan dan tidak menormalisasi tindakan pelecehan dan kekerasan seksual terlebih pada anak-anak.

Pada hakikatnya, perempuan dan anak harus betul-betul kita jaga bersama, sebagai penerus bangsa dan rahim peradaban dunia, Pungkasnya.

(Dien/Taufiq)

Editor: IDHAM H.A
Exit mobile version