Bangkalan — Liputan Hukum Indonesia.-
Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Bangkalan terus melakukan vaksinasi untuk menekan penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Dari total populasi 276.764 ekor sapi, baru sekitar 40 ribu ekor atau sekitar 15 persen yang sudah divaksin.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) Disnak Bangkalan Ali Makki, mengungkapkan bahwa kuota keseluruhan vaksin PMK sekitar 53 ribu dosis. Tetapi, dari total itu baru tersalurkan sekitar 40 ribu ternak. Sebab, sebagian harus dialokasikan pada ternak yang sudah saatnya dosis kedua.
“Kami kembali mendapatkan tambahan dosis, sekitar 3 ribu. Jadi totalnya 53 ribu untuk Bangkalan. Tetapi, capaiannya tidak mungkin sesuai dengan total dosis yang dialokasikan itu. Kemungkinan hanya cukup untuk 40 ribu ekor saja. Karena sebagian dilakukan untuk pengulangan,” ungkapnya.
Menurutnya, kuota vaksin yang dimiliki, masih jauh dari total populasi. Sebab, populasi sapi ternak sekitar 276.764 ekor. Artinya, masih ada ratusan ribu ternak yang masih belum bisa dilakukan vaksinasi.
“Baru 15 persen saja dari total populasi yang bisa dicover. Semoga saja nanti masih ada lagi tambahan droping vaksin yang diberikan pemerintah provinsi,” imbuh Makki.
Meski begitu, lanjut Makki, penyebaran wabah PMK condong melandai. Bahkan dalam 2 bulan terakhir sudah tidak ada kasus baru yang ditemukan. Ia menduga bahwa penguatan imunitas tubuh pada ternak dengan melakukan vaksinasi berhasil.
Memang, secara angka masih ada sekitar 435 ekor yang masih suspek. Ratusan ekor itu merupakan kasus lama yang masih belum ada laporan kesembuhannya.
“Masih ada yang suspek di 5 Kecamatan, ada 435 ekor yang masih belum ada laporan kesembuhan. Kasus lama semua, kalau kasus barunya sudah tidak ditemukan lagi sejak 2 bulan terakhir,” pungkasnya.